OLAH RAGA #HATI

OLAH RAGA #HATI

 OLAH RAGA #HATI

Sudahkah olah raga hari ini ? 

Setelah bekerja keras selama lima hari dalam seminggu, masalah membuat kita terkadang merasa lebih lelah secara fisik maupun emosional. Nah, pada kondisi seperti inilah olahraga dapat dijadikan sebagai saluran sehat untuk menyingkirkan pikiran negatif tentang kehidupan atau masalah lain yang menganggu pikiran kita. 

Sebuah penelitian yang dilakukan Alison Woolery, seorang pakar kesehatan dari _University of California, Los Angeles_ pun menunjukkan bahwa tiga belas dari 28 orang yang diteliti mengalami penurunan depresi secara signifikan berkat olahraga. 

Sudahkah olah raga hati hari ini ? 

Ternyata selain fisik, hati itu juga perlu olah raga lho agar kita bisa melatih hati kita jadi lebih sabar dan pasrah. Caranya gimana ? Latih hati kita untuk sabar dan positif dengan orang-orang yang membuat kesalahan terhadap kita dan latih hati kita untuk sering-sering instropeksi diri agar hati jadi bersih. 

Pentingnya olah raga, olah raga fisik dan olah raga hati, agar keduanya sehat. Kalau kita hanya mementingkan olah raga fisik, maka hati kita akan rusak dan badan sehat akan menjadi sakit karena hati yang tidak pernah kita latih untuk olah raga. 

Rasulullah SAW pun mengingatkan, "Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus) karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati." (HR Ibn Asakir melalui Ibn Mas'ud). 

Dalam bisnis yang mengedepankan pembinaan dan keteladanan, akan seringkali bersinggungan dengan hati, apalagi berhubungan dengan banyak orang, adanya permasalahan, prestasi dan persaingan antar team. Kemarin Mas Ippho mengingatkan dalam zoom seminar dengan judul 3+1 = My Business, bahwa ketika kita melihat mitra kita bertumbuh harusnya kita seneng. Kalau mitra bertumbuh masih dibawah kita pencapaiannya, kita masih bisa seneng, lain hal ketika mitra bertumbuh melampaui pencapaian kita, hati kita mulai terusik. Apalagi dengan angka yang tercatat sebagai penjualan pribadi jadi semakin sedikit. Padahal sama sekali tidak ada ruginya di kita ketika itu terjadi, profit masih ada tidak berkurang dan kita semakin meningkat amal jariyahnya karena mitra yang bertumbuh melalui wasilah kita. 

Belum lagi ketika kita berhubungan dengan permasalahan mitra yang masih beberapa belum paham dengan posisinya sehingga banyak menuntut tanpa memantaskan diri juga sering membandingkan tanpa bekal yang jelas. 

Dari semua itu, maka lakukan olah raga hati, latihlah hati kita dari apa yang kita bisa lakukan. Ketika ditempa masalah atau hal-hal yang menyinggung hati atau juga hati kita sedang diuji dengan banyak hal permasalahan, maka berhati-hatilah dan latihlah hati mulai dari : 

1. Jangan Angkuh

Terima ilmu dan masukan orang lain, belajar mendengarkan dan belajar mengosongkan gelas. Terima saran dan kritik dari orang lain. Menjadi baik, menjadi sholeh/ah boleh banget, tapi Jangan merasa paling benar, paling baik dan paling sholeh/ah. 

2. Jangan Tamak ( rakus )

Berbagi rezeki, ketika di BP kita akan dipaksa kaya dan itu mudah sekali kita raih. Berbagi rezeki dengan mitra dan berbagi dengan banyak orang, membuat harta kita semakin berlimpah. Jadikan sedekah sebagai panglima. RO setiap hari, sedekah juga setiap hari. 

3. Jangan Iri hati

Setiap apa yang kita tanam, kita akan menuainya. Maka tanamlah yang baik-baik dengan cara yang baik, insyaAllah hasilnya akan baik. Cetak prestasi karena Allah, apa yang kita kejar, kelak semua untuk akhirat. Perbaiki niat dan ketulusan hati. 

Selaraskan antara hati, pikiran dan sikap kita. InsyaAllah dengan begini hati kita sehat dan kita terjaga sampai akhirat. 

Sungguh, tak ada satu hal kecil pun yang tak diketahui-Nya dan tidak dicatat oleh malaikat-Nya. "Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir," (QS Qaaf:18). 

Jadi tidak perlu khawatir akan penilaian manusia, lebih khawatirlah ketika malaikat mencatat sekecil apapun yang ada dalam hati, pikiran dan sikap kita. Dan Allah Maha Mengetahui. 

Saya Ayu Aida yang selalu ingin terus belajar dan instropeksi juga evaluasi diri untuk mengharap ridho-NYA. Mohon maafkan apabila ada kesalahan selama ini, pasti banyak ya, hehe. Semoga Allah mengangkat derajat kita semua dan kita selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Aamiin.

With love,

Ayu Aida